Kamis, 13 Oktober 2016

mengatur keuangan
Investasi itu penting! Namun ternyata banyak yang tidak bisa invest karena penghasilan per bulan cuma numpang lewat. Percuma dong bicara banyak tentang investasi tapi ga bisa praktek karena ga ada dana. Solusinya? Semua hal besar dimulai dari langkah kecil, begitu juga investasi sedikit demi sedikit lama-lama menjadi bukit-bukit". Finansial pribadi kita seperti perusahaan, harus ada laba setiap bulan. Ini artinya penghasilan pengeluaran = kelebihan dana! Sebelum mulai investasi cek dulu, kalau tidak ada kelebihan dana stiap bulan, berarti financial kita tidak sehat.Yuk belajar alokasikan dana!

Pengeluaran terbagi menjadi beberapa bagian : Needs, Wants, Debts, Savings, & Investment.
Needs adalah hal-hal penting yang harus kita penuhi sehari-hari. Kalau needs tidak terpenuhi, akan mengganggu kehidupan kita. Needs menyangkut kebutuhan pokok seperti makan, pakaian, tempat tinggal, kesehatan, pendidikan, dan pulsa hp :p Nah di luar needs, maka pengeluaran tersebut boleh dibilang tidak terlalu urgent.

Nah, setelah kebutuhan pokok terpenuhi, jika kita punya hutang, baru alokasikan untuk segera melunasi hutang (DEBTS). Ada dua jenis kategori hutang, yaitu hutang baik (Goods Debts) & hutang buruk (Bad Debts). Hutang kok baik? Maksudnya? Hutang baik adalah hutang yang digunakan untuk keperluan usaha atau untuk investasi. Contoh dari hutang baik adalah :kredit truk untuk operasional usaha. Hutang Buruk (Bad Debts) yaitu hutang yang digunakan untuk sesuatu yang bersifat konsumtif. Hutang buruk / bad debts adalah hutang yang sekedar digunakan untuk memenuhi keinginan pribadi kita. Contoh hutang buruk: kredit untuk gadget, untuk berlibur, untuk fashion dan kecantikan, dari ujung rambut sampai dengan ujung kaki.

Pada prinsipnya hutang baik dan hutang buruk dibedakan bukan dari apa barangnya tapi berdasar kegunaannya. Kita tidak boleh berpikir negatif tentang hutang karena hutang baik bagai dongkrak untuk kemajuan finansial/bisnis. Terlepas dari itu semua kita harus membatasi diri kita sendiri, harus disiplin agar tidak tejebak dalam hutang buruk.

Alokasi dana selanjutnya yaitu WANTS. Wants diartikan sebagai dana yang dialokasikn untuk memenuhi keinginan kita bukan kebutuhan, sifatnya tidak mendesak. Apa saja yang termasuk Wants? Rekreasi, makan di cafe elite, rumah mewah, mobil mewah, hewan peliharaan ras, baju bermerek, dan lain-lain.

Setelah penghasilan kita dikurangi untuk NEEDS, DEBTS, dan WANTS, jika ada sisa bisa dialokasikan untuk SAVINGS! Jika kita termasuk orang yang susah untuk melakukan savings, bisa juga SAVINGS dialokasikan dulu di awal. Savings diartikan sebagai dana yang dialokasikan unutk berjaga-jaga saat kita membutuhkan / dana darurat dan sifatnya likuid. Apa saja sih yang termasuk Savings itu? Asuransi, dana pensiun, asuransi rumah, tabungan.

Nah, kalau sudah ada saving, baru kita alokasikan untuk INVESTASI. Namun perlu diingat, uang untuk investasi itu uang yang bebas dan tidak hutang. Macam-macam bentuk investasi antara lain deposito, properti, emas, reksadana, obligasi, saham.

Itu tadi bagian dari manjemen keuangan. Lalu, bagaimana cara kita membagi gaji kita agar tidak lari kemana-mana? Harus dibedakan dulu untuk orang yang punya hutang dan orang yang tidak punya hutang. Kalau kita punya hutang, alokasinya mjd : Needs 50%, Debts 30%, Wants 10%, Saving 10%. Contoh : jika pendapatan Rp 10.000.000, untuk Needs Rp 5.000.000, Debts Rp 3.000.000,Wants Rp 1.000.000 Saving Rp 1.000.000. Kalo kita tidak punya hutang, alokasinya menjadi : Needs 50%,Wants 15% , Saving 15% , Investasi 20%. Contoh: pendapatan Rp 5.000.000, jadi Needs Rp 2.500.000, Wants Rp 750.000, Saving Rp 750.000, Investasi Rp 1.000.000.

Nah bagaimana dengan aset alokasimu ? Yuk coba dihitung. Ga cuma dihitung lho, tapi juga harus bisa ACTION!! Mari wujudkan Indonesia maju dengan manajemen keuangan yang sehat !!! Salam profit, Ellen May.

Sumber dari Kultwit tentang investasi saham oleh Ellen May
semoga bermanfaat... keep blogging!!!

Related Posts by Categories

0 komentar:

Posting Komentar

FOOTER