Bila kita sebagai masyarakat urban (orang kota) merasa jauh dengan hutan atau laut, dan menganggap tidak punya hubungan dengan punahnya aneka tumbuhan dan satwa nun jauh di pedalaman rimba atau kerusakan terumbu karang di laut, maka kita memiliki persepsi yang salah.
Hidup kita sehari-hari ternyata memiliki hubungan langsung dan sangat dekat dengan habitat hutan dan laut tempat berbagai makhluk hidup lainnya tinggal, yaitu lewat apa yang kita konsumsi: makanan, alat kebersihan, buku dan kertas, kosmetika, alat transportasi, dan lain-lain.
Kita makan seafood. Kita menggoreng lauk pauk. Kita membaca koran. Kita membersihkan rumah. Kita naik kendaraan bermotor. Semua itu, dan juga aktivitas keseharian kita lainnya, ternyata memanfaatkan sumber daya alami, baik dari hutan maupun laut. Maksudnya bukan kita makan kayu hutan, tetapi kita menggunakan kertas yang dibuat dari bubur kayu dari hutan. Semua produk yang kita konsumsi, bila kita mau melacak jejaknya, pasti akan kita temui salah satu habitat alami sebagai sumbernya.
Jadi, siapa orang yang paling bertanggung jawab terhadap penggunaan sumber daya alam di bumi ini? Jawabannya adalah: KITA, sebagai KONSUMEN.
WWF mengeluarkan sebuah film animasi pendek yang menceritakan hubungan antara konsumsi kita dengan kondisi hutan dan laut kita di Indonesia. Sebagai konsumen, kita disarankan memilih produk yang baik, yang memiliki dampak minimun terhadap lingkungan, dan bertanggung jawab karena dihasilkan dengan cara-cara yang mempertimbangkan pelestarian habitat, hidupan dan sumber daya alam itu sendiri.
Saat kita berbelanja, pilihlah produk-produk yang memiliki sertifikasi ramah lingkungan (eco-label), atau produk yang dihasilkan oleh produsen yang kita tahu memiliki tanggung jawab terhadap lingkungan ekologis dan lingkungan sosial.
Kita perlu mengubah pola konsumsi dan gaya hidup kita, agar sumber daya alam kita tetap lestari, dan ketahanan pangan kita tetap terjaga. Sebagai konsumen yang bijak, kita perlu juga menyuarakan kepedulian kita. Nyatakan sikap dan ikrar kita untuk menjadi konsumen yang bijak lewat www.change.org/beliyangbaik.
#BeliYangBaik untuk lingkungan yang lebih baik
0 komentar:
Posting Komentar